Makasar, WisatanewsCom – Samalona adalah sebuah pulau kecil di Selat Makassar, tepatnya di sebelah barat daya pantai barat Sulawesi Selatan. Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Posisi lebih tepatnya berada di sebelah barat kecamatan Wajo, Makassar, berjarak sekitar 2 km dan bisa dilihat dengan jelas dari kecamatan tersebut. Pulau ini memiliki potensi pemandangan bawah laut dengan keindahan yang begitu mempesona.
Dengan menikmati keindahan biota bawah laut di Pulau Samalona, dijamin akan melepas segala jenis kepenatan. Ada banyak ikan-ikan laut yang cantik dan terumbu karang berwarna-warni, yang siap menemani Anda saat menyelam.
Pulau Samalona merupakan salah satu obyek wisata bahari di Sulawesi Selatan. Pasirnya yang putih dan airnya yang jernih menjadikan pulau ini cocok untuk berjemur.
Selain itu, kawasan pulau ini sangat bagus untuk menyelam (diving), karena dikelilingi oleh keanekaragaman flora dan fauna yang memukau.
Keindahan akan tampak lebih eksotis jika di pagi hari jika melakukan aktivitas penyelaman, penyelaman di pagi hari ini Anda akan disuguhi dengan pemandangan ikan-ikan berenang kesana-kemari bermain di antara terumbu-terumbu karang di laut.
Coba saja Anda bayangkan. Di dalam air di laut lepas yang berwarna biru, garis-garis cahaya matahari terlihat jelas menyusup masuk ke dalam air. Ikan dengan berbagai corak warna bermain-main menyelinap keluar masuk terumbu karang, seakan menggoda kita untuk ikut bermain.
Dengan sesekali mengejar sekumpulan ikan untuk diikuti dan melihat ritmenya, Anda akan merasa takjub sekaligus merasa lemah, lemah karena kesunyian dalam laut.
Setelah asik bermain bersama ikan dan menikmati indahnya bawah laut, Anda beristirahat sejenak sambil menikmati sinar matahari pagi hingga meinkmati perbekalan yang mungkin Anda bawa.
Sayangnya, dengan segala keindahan potensi wisata yang ada di Pulau Samalona, terkesan belum menjadi destinasi wisata Pemerintah Daerah setempat, hal ini bisa dilihat dari kurangnya fasilitas, sumber daya manusia, dan aksesibilitas.
Dari segi fasilitas. Sebaiknya pada objek wisata ini ditambah sarana bermain untuk anak-anak dan ruang istirahat atau tempat berteduh. Sebab, anak-anak cenderung memiliki rasa ingin tahu yang besar dengan laut.
Agar keselamatan anak tetap terjaga, sebaiknya dibuatkan tempat bermain bagi mereka. Tempat berteduh juga ditambah. Jika hujan datang, wisatawan lokal yang tidak menginap dihotel tentu akan kehujanan.
Oleh sebab itu, pemerintah wajib memberikan tempat berteduh yang layak bagi wisatawan. Untuk fasilitas komunakasi dan jaringan internet pun masih susah, padahal kebanyakan Kebanyakan wisatawan yang datang khususnya wisatawan mancanegara berkomunikasi melalui email pada keluarga atau saudaranya.
Penambahan jaringan komunikasi dan internet ini mungkin bisa menjadi alternatif hiburan untuk wisatawan yang sedang menikmati liburannya di pulau ini.
Untuk sumber daya manusia, sebagian besar pengetahuan tentang pariwisata penduduk pulau Samalona masih sangat terbatas.
Mungkin di kawasan ini perlu diadakan berbagai macam pelatihan, workshop, seminar yang mendukung kegiatan turisme (misalnya kursus bahasa, kursus manajemen pariwisata, dan lain-lain), mengadakan pertunjukan-pertunjukan kebudayaan lokal yang dapat dijual kepada wisatawan yang datang dapat meningkatkan softskill yang mereka punya.
Mungkin di kawasan ini perlu diadakan berbagai macam pelatihan, workshop, seminar yang mendukung kegiatan turisme (misalnya kursus bahasa, kursus manajemen pariwisata, dan lain-lain), mengadakan pertunjukan-pertunjukan kebudayaan lokal yang dapat dijual kepada wisatawan yang datang dapat meningkatkan softskill yang mereka punya.
Dengan meningkatkan softskill penduduk lokal, saya pikir dapat menjadikan aset masa depan di pulau ini. Sebab, dengan bantuan mereka, pengembangan pulau Samalona akan terwujud.
Oleh karena itu, pengembangan sumber daya manusia wajib dilaksanakan oleh pemerintah daerah karena dengan peningkatan softskill penduduk lokal, dapat meningkatkan nilai jual pada objek wisata ini.
Sedangkan dari aspek aksesibilitas, perlunya dibangun jembatan untuk mempermudah aksesibilitas dan tentu akan memangkas waktu tempuh wisatawan menuju Pulau Samalona.
Kemudahan aksesibilitas dan waktu tempuh menuju kawasan objek wisata menjadi pertimbangan utama wisatawan dalam menentukan objek wisata yang akan dikunjungi. Sehingga diharapka wisatawan semakin ramai berkunjung ke tempat ini, pemerintah daerah harus membangun jembatan guna mempersingkat waktu tempuh ke objek wisata ini.
Untuk pengembangan objek wisata ini, diharapkan adanya inovasi sehingga wisatawan tertarik dan merasa tidak bosan terhadap fasilitas wisata yang ditawarkan sebelumnya. Selain itu, dalam pengembangannya diharapkan dapat melibatkan investor swasta, masyarakat dan instansi lain yang terkait dalam pengembangan obyek wisata ini.
Wilaf
Sumber. http://programatujuh.wordpress.com/
0 komentar:
Posting Komentar