Jumat, 01 Maret 2013

Wisata Pantai BULUKUMBA (Tanjung Bira)




Tanjung Bira terletak di daerah ujung paling selatan Provinsi Sulawesi Selatan, tepatnya di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba. Tanjung Bira terletak sekitar 40 km dari Kota Bulu Kumba, atau 200 km dari Kota Makassar. Perjalanan dari Kota Makassar ke Kota Bulukumba dapat ditempuh dengan menggunakan angkutan umum berupa mobil Kijang, Panther atau Innova dengan tarif sebesar Rp. 35.000,-. Selanjutnya, dari Kota Bulukumba ke Tanjung Bira dapat ditempuh dengan menggunakan mobil pete-pete (mikrolet) dengan tarif berkisar antara Rp. 8.000,- sampai – Rp. 10.000,-. Total waktu perjalanan dari Kota Makassar ke Tanjung Bira sekitar 3 – 3,5 jam. Jika pengunjung berangkat dari Bandara Hasanuddin, langsung menuju ke terminal Malengkeri (Kota Makassar) dengan menggunakan taksi yang tarifnya sekitar Rp. 40.000,-. Di terminal ini kemudian naik bus tujuan Bulukumba atau yang langsung ke Tanjung Bira. Di kawasan wisata Tanjung Bira, angkutan umum beroperasi hanya sampai sore hari. Jika pengunjung harus kembali ke Kota Makassar pada sore itu juga, di sana tersedia mobil carteran (sewaan) dengan tarif Rp. 500.000,-. Biaya tiket masuk ke lokasi Pantai Tanjung Bira sebesar Rp. 5.000,-. Kawasan wisata Pantai Tanjung Bira dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti restoran, penginapan, villa, bungalow, dan hotel dengan tarif mulai dari Rp. 100.000,- hingga Rp. 600.000,- per hari. Di tempat ini juga terdapat persewaan perlengkapan diving dan snorkling dengan tarif Rp. 30.000,-. Bagi pengunjung yang selesai berenang di pantai, disediakan kamar mandi umum dan air tawar untuk membersihkan pasir dan air laut yang masih lengket di badan. Bagi pengunjung yang ingin berkeliling di sekitar pantai, tersedia persewaan motor dengan tarif Rp. 65.000,-. Di kawasan pantai juga terdapat pelabuhan kapal ferry yang siap mengantarkan pengunjung yang ingin berwisata selam ke Pulau Selayar.


Pulau Bulupoloe

Wisata Bahari di Pulau Bulupoloe 


Daya tarik utama yang terpancar dari Pulau Bulupoloe yang menjadikannya sebagai salah satu objek wisata yang patut dikunjungi adalah keindahan alam pegunungan serta keasrian baharinya. Bentangan pantai dengan pasir putih yang mengitari pinggiran pulau menjadi nilai tambah tersendiri. Selain itu, beberapa tempat di Pulau ini terdapat sumber air tawar yang semakin menambah keunikan pulau ini.

Pesona Laut yang disajikan Pulau Bulupoloe ini semakin menambah kagum karena kondisi pantainya yang masih sangat alami dan belum terkontaminasi polusi. Tidak hanya itu, air laut di Pulau ini sangat jernih, dihiasi aneka ragam terumbu karang yang mempesona, da ikan yang berwarna-warni serta biota laut lainnya yang semakin menambah semarak kehidupan bawah laut di Pulau Bulupoloe ini. Selain wisata alam, di Pulau ini juga kita dapat menikmati wisata kuliner tradisional khas Luwu, dan juga terdapat beberapa penginapan.
Pulau Bulupoloe ini termasuk ke dalam wilayah administrative Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Kabupaten Luwu Timur berjarak sekitar 500 km dari Kota Makassar.

Pulau Samalona








Makasar, WisatanewsCom – Samalona adalah sebuah pulau kecil di Selat Makassar, tepatnya di sebelah barat daya pantai barat Sulawesi Selatan. Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kota Makassar, Sulawesi Selatan. 
Posisi lebih tepatnya berada di sebelah barat kecamatan Wajo, Makassar, berjarak sekitar 2 km dan bisa dilihat dengan jelas dari kecamatan tersebut. Pulau ini memiliki potensi pemandangan bawah laut dengan keindahan yang begitu mempesona.
Dengan menikmati keindahan biota bawah laut di Pulau Samalona, dijamin akan melepas segala jenis kepenatan. Ada banyak ikan-ikan laut yang cantik dan terumbu karang berwarna-warni, yang siap menemani Anda saat menyelam.
Pulau Samalona merupakan salah satu obyek wisata bahari di Sulawesi Selatan. Pasirnya yang putih dan airnya yang jernih menjadikan pulau ini cocok untuk berjemur. 
Selain itu, kawasan pulau ini sangat bagus untuk menyelam (diving), karena dikelilingi oleh keanekaragaman flora dan fauna yang memukau.
Keindahan akan tampak lebih eksotis jika di pagi hari jika melakukan aktivitas penyelaman, penyelaman di pagi hari ini Anda akan disuguhi dengan pemandangan ikan-ikan berenang kesana-kemari bermain di antara terumbu-terumbu karang di laut.
Coba saja Anda bayangkan. Di dalam air di laut lepas yang berwarna biru, garis-garis cahaya matahari terlihat jelas menyusup masuk ke dalam air. Ikan dengan berbagai corak warna bermain-main menyelinap keluar masuk terumbu karang, seakan menggoda kita untuk ikut bermain. 
Dengan sesekali mengejar sekumpulan ikan untuk diikuti dan melihat ritmenya, Anda akan merasa takjub sekaligus merasa lemah, lemah karena kesunyian dalam laut.
Setelah asik bermain bersama ikan dan menikmati indahnya bawah laut, Anda beristirahat sejenak sambil menikmati sinar matahari pagi hingga meinkmati perbekalan yang mungkin Anda bawa.
Sayangnya, dengan segala keindahan potensi wisata yang ada di Pulau Samalona, terkesan belum menjadi destinasi wisata Pemerintah Daerah setempat, hal ini bisa dilihat dari kurangnya fasilitas, sumber daya manusia, dan aksesibilitas.
Dari segi fasilitas. Sebaiknya pada objek wisata ini ditambah sarana bermain untuk anak-anak dan ruang istirahat atau tempat berteduh. Sebab, anak-anak cenderung memiliki rasa ingin tahu yang besar dengan laut. 
Agar keselamatan anak tetap terjaga, sebaiknya dibuatkan tempat bermain bagi mereka. Tempat berteduh juga ditambah. Jika hujan datang, wisatawan lokal yang tidak menginap dihotel tentu akan kehujanan. 
Oleh sebab itu, pemerintah wajib memberikan tempat berteduh yang layak bagi wisatawan. Untuk fasilitas komunakasi dan jaringan internet pun masih susah, padahal kebanyakan Kebanyakan wisatawan yang datang khususnya wisatawan mancanegara berkomunikasi melalui email pada keluarga atau saudaranya. 
Penambahan jaringan komunikasi dan internet ini mungkin bisa menjadi alternatif hiburan untuk wisatawan yang sedang menikmati liburannya di pulau ini.
Untuk sumber daya manusia, sebagian besar pengetahuan tentang pariwisata penduduk pulau Samalona masih sangat terbatas.
Mungkin di kawasan ini perlu diadakan berbagai macam pelatihan, workshop, seminar yang mendukung kegiatan turisme (misalnya kursus bahasa, kursus manajemen pariwisata, dan lain-lain), mengadakan pertunjukan-pertunjukan kebudayaan lokal yang dapat dijual kepada wisatawan yang datang dapat meningkatkan softskill yang mereka punya. 
Dengan meningkatkan softskill penduduk lokal, saya pikir dapat menjadikan aset masa depan di pulau ini. Sebab, dengan bantuan mereka, pengembangan pulau Samalona akan terwujud. 
Oleh karena itu, pengembangan sumber daya manusia wajib dilaksanakan oleh pemerintah daerah karena dengan peningkatan softskill penduduk lokal, dapat meningkatkan nilai jual pada objek wisata ini.
Sedangkan dari aspek aksesibilitas, perlunya dibangun jembatan untuk mempermudah aksesibilitas dan tentu akan memangkas waktu tempuh wisatawan menuju Pulau Samalona. 
Kemudahan aksesibilitas dan waktu tempuh menuju kawasan objek wisata menjadi pertimbangan utama wisatawan dalam menentukan objek wisata yang akan dikunjungi. Sehingga diharapka wisatawan semakin ramai berkunjung ke tempat ini, pemerintah daerah harus membangun jembatan guna mempersingkat waktu tempuh ke objek wisata ini.
Untuk pengembangan objek wisata ini, diharapkan adanya inovasi sehingga wisatawan tertarik dan merasa tidak bosan terhadap fasilitas wisata yang ditawarkan sebelumnya. Selain itu, dalam pengembangannya diharapkan dapat melibatkan investor swasta, masyarakat dan instansi lain yang terkait dalam pengembangan obyek wisata ini.
Wilaf
Sumber. http://programatujuh.wordpress.com/

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan